Semarang Night Carnival 2025-Parade Budaya yang Memukau di Tengah Riuh Kota.Semarang kembali memancarkan pesonanya lewat perhelatan akbar Semarang Night Carnival (SNC) 2025, yang digelar dengan semarak pada Minggu malam, 4 Mei 2025. Ribuan warga dan wisatawan memadati sepanjang Jalan Pemuda untuk menyaksikan parade malam penuh warna yang telah menjadi agenda tahunan andalan Ibu Kota Jawa Tengah ini.
Deretan pertunjukan dimulai dari titik nol kilometer Kota Semarang. Rombongan marching band dari Akademi Kepolisian (Akpol) membuka parade dengan irama energik yang langsung menyita perhatian. Selanjutnya, barisan tamu dari berbagai daerah seperti Kabupaten Grobogan dan Kota Salatiga ikut meramaikan defile. Kemeriahan semakin terasa saat kelompok Perisai Nusantara tampil dengan parade penjor—hiasan khas dari janur yang menjadi simbol budaya Bali.
Kostum-kostum spektakuler yang dikenakan peserta, terinspirasi dari burung cenderawasih, merak, hingga bunga anggrek, mencuri perhatian penonton. Balutan warna-warni yang megah menggambarkan kekayaan budaya dan alam Nusantara, menjadikan SNC 2025 bukan sekadar pawai, tapi juga perayaan identitas bangsa.
Filosofi “Perisai Nusantara”
Tahun ini menandai gelaran SNC yang ke-13, dengan mengusung tema “Perisai Nusantara”. Tema tersebut mengandung pesan mendalam: pentingnya menjaga budaya lokal dari pengaruh budaya asing yang masuk tanpa penyaringan.
“Perisai Nusantara” terbagi dalam empat subtema yang mengangkat flora dan fauna khas Indonesia, seperti bunga anggrek yang mewakili keragaman hayati, serta burung cenderawasih dan merak yang menjadi simbol keanggunan satwa endemik. Tak ketinggalan, penjor, hiasan tradisional dari daun kelapa muda, turut memperkuat sentuhan budaya dalam pawai malam itu.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Wing Wiyarso, menyebutkan bahwa tahun ini sekitar 170 peserta terlibat dalam karnaval, termasuk kontingen dari luar kota meskipun beberapa batal hadir karena efisiensi anggaran.
“Meski tidak semua kontingen luar bisa datang, antusiasme masyarakat luar biasa. Karnaval tetap berlangsung meriah dan penuh semangat,” ujarnya.
Semangat Tak Surut di Tengah Hujan
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, mengapresiasi semua pihak yang turut serta menyukseskan acara ini, termasuk masyarakat yang telah berbondong-bondong datang. Ia menyebut SNC 2025 sebagai bukti bahwa Semarang tetap menjadi magnet budaya di tengah tantangan.
Menjelang akhir acara, hujan deras mengguyur area karnaval, membuat sebagian penonton mencari tempat berteduh. Namun begitu, semangat para peserta tak padam. Mereka tetap melanjutkan pertunjukan hingga akhir, menunjukkan dedikasi luar biasa dalam mempersembahkan karya budaya kepada publik.
Sayangnya, kepadatan penonton sempat menyebabkan beberapa orang mengalami pingsan, menandakan perlunya peningkatan pengelolaan crowd control di masa depan.
Karnaval Sebagai Cerminan Identitas
Semarang Night Carnival bukan hanya soal atraksi visual, tetapi juga ruang untuk mengekspresikan jati diri bangsa. Melalui warna, irama, dan simbol-simbol budaya, SNC 2025 menyampaikan pesan kuat: Indonesia kaya, Indonesia indah, dan Indonesia layak dirayakan.
Dengan semangat kolaborasi dan kebanggaan terhadap budaya sendiri, Semarang kembali membuktikan dirinya sebagai kota yang tidak pernah lelah merayakan keindahan dalam keberagaman.