Masjid Kapal Pesiar Yang Unik Di Mojokerto, Ini Filosofi Di Baliknya.Di Mojokerto, Jawa Timur berdiri suatu masjid berupa unik. Masjid itu dibangun seumpama kapal pesiar. Ternyata, ada arti filosofis di baliknya.
Masjid Ar Rahman di Dusun Belor, Desa Kembangbelor, Pacet, Mojokerto dibangun ibarat kapal pesiar. Di balik keunikan arsitekturnya, masjid ini memiliki filosofi selaku bahtera penyelamat banyak sekali duduk perkara sosial.
Masjid milik Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Vila Durian Doa Yatim Sejahtera itu terletak persis di halaman panti asuhan. Luas masjid unik ini menjangkau 45×25 meter persegi.
“Masjid ini desainnya kapal pesiar. Harapannya menjadi bahtera penyelamat problem sosial alasannya ialah penghuninya di sini bervariasi penyandang masalah sosial,” kata Ketua LKSA Vila Durian Doa Yatim Sejahtera, Muhammad Mukhidin (44), Senin (3/3/2025).
Bentuk masjid ini memang seperti kapal pesiar, baik eksterior maupun interiornya. Banyak jendela di segi kanan dan kirinya menciptakan masjid ini senantiasa jelas. Uniknya lagi, daerah imam salat dan mimbar khatib didesain layaknya ruang kemudi kapal.
Tempat imam dan khatib berhiaskan setir kapal asli, kompas berdiri, beberapa kompas kecil, monitor kemudi, jangkar, derek jangkar, serta lukisan lautan pada dindingnya. Tempat salat ini berada di lantai 2 masjid.
Lantai 1 masjid disulap menjadi asrama putri dan balita. Posisinya di bawah tanah layaknya lambung kapal yang karam di lautan. Sebelah kirinya merupakan area wudu. Lantai 3 menjadi aula, sedangkan lantai 4 dan 5 penginapan para tamu panti asuhan.
“Pembangunan lantai 3, 4 dan 5 tinggal daun pintu dan daun jendela, namun telah dapat ditempati,” terperinci Mukhidin.
![]() Masjid kapal pesiar di Mojokerto Foto: Enggran Eko Budianto
|
Selama bulan bulan berkat, masjid kapal pesiar ini tak pernah sepi dari banyak sekali kegiatan keagamaan. Jemaah datang dari LKSA, warga sekitar, juga para wisatawan.
Mereka menunaikan salat 5 waktu, salat Jumat, Salat Tarawih, tadarus, mengaji, burdah, sampai buka bareng di masjid berupa unik tersebut.
Saat ini, kata Mukhidin, LKSA Vila Durian Doa Yatim Sejahtera mengasuh 57 orang. Terdiri dari 9 lansia dan 48 anak.
“Ada anak-anak yatim, piatu, korban pelecehan seksual, korban KDRT, ada juga anak dari wanita ODGJ yang dilecehkan,” ungkapnya.
Pembangunan masjid unik ini atas masukan dari Gus Amirul Mukminin dari Pondok Pesantren Sumber Pendidikan Mental Agama Allah, Lamongan. Sosok inilah yang juga memotivasi Mukhidin mendirikan LKSA Vila Durian Doa Yatim Sejahtera.
Pembangunannya sendiri menghabiskan lebih dari Rp 2,5 miliar tahun 2016-2021. Mukhidin bermaksud memperbesar panjang area masjid untuk salat setidaknya 10 meter lagi. Sehingga kapasitasnya lebih besar menampung jemaah.
“Kami masih menabung untuk melanjutkan pembangunan,” tandasnya.